
Kuningankab.bnn.go.id, Kuningan – Puncak peringatan Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) tahun 2022 digelar secara virtual dan serentak di seluruh Indonesia. Presiden RI, Ir Joko Widodo memimpin langsung upacara peringatan HANI 2022 secara virtual yang di pusatkan di di Sanur, Denpasar, Bali Pada Senin, (27/06/2022) diikuti sejumlah kementerian, lembaga, pemerintah provinsi, serta Badan Narkotika Nasional Kabupaten/Kota se-Indonesia
Dengan mengusung tema “Addressing drug challenges in health andumanitarian crises” , artinya mengatasi tantangan narkoba dalam krisis kesehatan dan kemanusiaan. Hari yang diperingati Dunia pada setiap tanggal 26 juni, peringatan HANI setiap tahunnya menjadi momentum untuk mengingatkan seluruh masyarakat dunia tentang betapa bahayanya ancaman narkoba bagi kelangsungan kehidupan bangsa dan negara.
Selain itu, peringatan HANI juga merupakan bentuk keprihatinan masyarakat dunia terhadap para korban penyalahgunaan narkoba, sekaligus menjadi momentum perlawanan terhadap salah satu kejahatan luar biasa yang menjadi tantangan seluruh negara.
Untuk BNNK Kuningan sendiri memperingati HANI dengan mengikuti Upacara secara virtual bertempat di Aula Pendopo Setda Kabupaten Kuningan, acara tersebut juga diikuti oleh Kepala BNNK Kuningan AKBP Yaya Satyanagara,S.H, Bupati Kuningan, H. Acep Purnama, SH., MH, Wakil Bupati Kuningan, H. M Ridho Suganda, SH., M.Si,
Kemudian juga diikuti oleh, Dandim 0615/Kuningan Letkol Czi David Nainggolan, S.T, Kapolres Kuningan AKBP Dhany Aryanda S.I.K, Kejari Kuningan Dudi Mulyakusumah,S.H.,M.H, Ketua DPRD Nuzul Rachdy, SE, beserta unsur Forkopimda, Kepala Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Kuningan Gumilar Budirahayu, sejumlah Kepala SKPD, Para Camat serta undangan lainnya.
Dalam sambutanya pada puncak acara Hari Anti Narkoba Internasional (HANI) 2022 presiden RI, Joko Widodo menegaskan bahwa penyalahgunaan narkoba, psikotropika, dan obat terlarang merupakan ancaman yang sangat serius karena melumpuhkan energi positif bangsa dan mengancam masa depan anak bangsa.
“Seluruh komponen bangsa harus bergerak melindungi generasi bangsa dari jaringan pengedar narkoba. Selain itu perlu adanya edukasi atas dampak kesehatan dan implikasi hukum selain melakukan pencegahan, pemberantasan, dan rehabilitasi,” tegasnya secara daring.
Ia juga mengajak seluruh masyarakat dan seluruh elemen bangsa menjadikan HANI tahun ini untuk meneguhkan komitmen, menguatkan tekat, dan kerja sama melakukan upaya-upaya yang tak pernah surut membebaskan anak bangsa dari bahaya penyalahgunaan narkoba.
Adapun amanat Presiden Jokowi Kepada Badan Narkotika Nasional (BNN) agar terus melakukan upaya penguatan, pencegahan, dan pemberantasan narkoba.
Presiden memerintahkan:
- Tutup semua celah yang menyebabkan terjadinya penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba.
- Siapkan strategi dan aksi untuk mencegah berkembangnya modus operandi pelaku kejahatan narkoba.
- Antisipasi perkembangan baru dan modus baru para pelaku kriminal termasuk dalam pemanfaatan teknologi terbaru.
- Tingkatkan kemampuan SDM untuk menghadapi tantangan-tantangan baru.
- Utamakan layanan rehabilitasi serta tingkatkan aksesibilitas dan akseptabilitas yang menjangkau hingga di tingkat desa sehingga masyarakat mendapatkan layanan rehabilitas yang terjangkau.
Kemudian, Kepala Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia (BNN RI) Komjen Pol Petrus Reinhard Golose juga mengajak masyarakat untuk sama- sama perang melawan narkotika, dengan tag line yang selalu digelorakanya yaitu “War On Drugs”.
“Tantangan ke depan, permasalahan narkotika ini bukan hanya permasalahan BNN RI. Tapi, adalah permasalahan kita semua, saudara dan saya,” kata Petrus Reinhard
Petrus menyampaikan perkembangan kasus narkotika di Indonesia. Data prevalensi drug abuse di Indonesia naik 1,95 persen dalam kondisi Pandemi Covid-19.
“Sebelumnya, kita itu 1,8 persen dari penduduk kita, berarti sekitar 3,4 juta (drug abuse). Kemudian, pada waktu Covid-19 ini (naik) 0,15 persen dan menjadi 1,95 persen dan jumlahnya bertambah menjadi 3,6 juta sekian,” ujarnya.
BNN sudah melakukan program Intervensi Berbasis Masyarakat (IBM). Pihaknya akan menyiapkan tempat rehabilitasi bagi para pengguna narkotika yang masuk dalam kategori bisa direhabilitasi.
Petrus menambahkan, pihaknya juga bekerjasama dengan IBM dan stakeholder untuk menyiapkan fasilitas rehabilitasi pecandu narkoba. Dia mencontohkan di Bali ada beberapa fasilitas rehabilitasi yang dibuat orang asing dan bisa dijadikan contoh.
“Ada, beberapa fasilitas yang dibuat oleh orang asing untuk orang-orang asing yang mereka rehabilitasi di Pulau Bali. Dan ini, contoh yang akan kita sampaikan ke Indonesia dan dunia bahwa Bali juga siap untuk menerima rehabilitasi,” ujarnya.
Sementara itu dalam kesempatan yang sama, Kepala BNN Kabupaten Kuningan AKBP Yaya Satyanagara, SH menyampaikan, untuk menghadapi permasalahan narkoba ini, perlu dilakukan upaya penanggulangan narkoba secara holistik, baik dari seluruh elemen pemerintah maupun masyarakat, agar terus aktif bergerak menghadapi pergerakan ancaman narkotika, sesuai yang diamanatkan oleh Kepala BNN RI Petrus Reinhard Golose.
”BNN hadir melayani masyarakat dengan pendekatan Hard Power, pemberantasan Soft Power, pencegahan, pemberdayaan masyarakat, rehabilitasi, serta smart power, dengan pengembangan berbasis IT,” terangnya.
Dikatakan Kepala BNN Kabupaten Kuningan, kondisi krisis terkait penyalahgunaan narkoba yang terjadi di indonesia secara umum dan khususnya di Kabupaten Kuningan dibarengi dengan adanya krisis kesehatan dan kemanusiaan global yaitu pandemi covid-19.
Ia menjelaskan, hal ini merupakan tantangan yang memerlukan perhatian, kerja sama dan penyelesaian yang gesit dan cepat. maka sejalan dengan tema hari anti narkotika nasional diatas, kalo kita benar-benar serius dan mau menyelesaikan permasalahan narkoba ini maka kita dituntut untuk : “kerja cepat kerja hebat berantas narkoba di indonesia”.
Diterangkan Yaya, telah banyak melakukan pertemuan, memberikan penyuluhan, menjalin kerjasama baik dengan para pejabat pemerintah di Kabupaten Kuningan maupun pejabat vertikal yang ada , bahkan sampai ke organisasi non pemerintahan dan beberapa elemen masyarakat lainnya untuk melakukan dan meningkatkan pencegahan, meningkatkan daya tangkal masyarakat khususnya generasi muda terhadap bahaya narkoba melalui kegiatan penyebarluasan informasi, edukasi dan advokasi, termasuk memberikan layanan rehabilitasi bagi penyalahguna narkoba baik rehabilitasi medis maupun sosial.
“ Dalam hal ini Kabupaten Kuningan melalui berbagai program kegiatan diantaranya: program desa bersinar (bersih narkoba) sudah terbentuk 12 desa bersinar pada 7 Kecamatan, 1 Sekolah bersinar SMP Yos Sudarso Cigugur, rencana pencanangan 5 kampus bersinar pada 7 perguruan tinggi di Kabupaten Kuningan dan pencanangan lapas klas II-A Kuningan Bersinar.” Jelas Yaya Satya Nagara dalam sambutanya.
Sejalan dengan Kepala BNNK Kuningan, Bupati Kuningan H. Acep Purnama, S.H., M.H menyampaikan bahwa generasi muda merupakan penggerak pembangunan dalam mewujudkan Indonesia yang sejahtera harus dilibatkan sebagai penggiat dalam mengkampanyekan pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika di masyarakat.
Sebab, generasi muda dalam kesehariannya selalu menggunakan teknologi untuk memanfaatkan kecanggihan teknologi tersebut generasi muda akan sangat mudah untuk menyebarluaskan informasi mengenai upaya penanggulangan permasalahan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika di masyarakat.
“Untuk menghadapi tantangan ancaman kejahatan narkotika dengan modus operasi yang kian beragam dibutuhkan komitmen semangat, dan tekad yang kuat dalam mengatasi permasalahan yang tanpa batas, memerangi narkoba sampai tuntas menjadi prioritas pemerintah bersama dengan masyarakat marilah berjuang bersama, bekerja sekuat tenaga, menjadikan Kabupaten Kuningan dan negara kita bersih dari penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika, karena jika masyarakat sehat maka negara akan kuat,” pungkasnya.
Dalam kesempatan tersebut juga dirangkai dengan Pembacaan SK Desa Bersinar, Penandatanganan Anti Narkoba dalam rangka HANI, Penandatanganan Pencanangan Dukungan Pembangunan Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bebas dan Melayani (WBBM), Pencanangan Lapas Kelas II A Kabupaten Kuningan sebagai Lapas Bersih Narkoba,Penampilan dan Penyerahan Piagam Kepada Paduan Suara SMAN 1 Kuningan (Smansa Choir) serta terakhir Pemusnahan Barang Bukti Lapas Kelas II A Kabupaten Kuningan. (humas/dhn)

Pemusnahan Barang Bukti Sitaan Lapas Kelas II A Kuningan

Acara Puncak HANI 2022 Secara Virtual disaksikan oleh Pejabat Pemda dan Fokopimda

Penayangan Acara Puncak HANI 2022 Secara Virtual

Pemeberian Sertifikat Kepada Smansa Choir Sebagai Juara Ke II Perunggu BCF BNN RI 2022

Smansa Choir Berfoto Bersama Kepala BNNK Kuningan dan Bupati Kuningan